PERSONAL BRANDING (MEM-PR-KAN DIRI SENDIRI)
Apa itu Personal Branding?
A. Definisi Personal Branding
Berikut ini adalah beberapa definisi mengenai Personal Branding:1. Sebuah pencitraan pribadi yang mewakili serangkaian keahlian, suatu ide cemerlang, sebuah sistem kepercayaan, dan persamaan nilai yang dianggap menarik oleh orang lain. Personal Branding adalah segala sesuatu yang ada pada diri anda yang membedakan dan menjual, seperti pesan anda, pembawaan diri dan taktik pemasaran.
“A personal presentation that represents a skill set, a big idea, a belief system, and value–equation that other people find of interest. Personal Branding is everything you that differentiates and market yourself, such as your message, self-presentation, and marketing tactics.”
2. Personal Branding adalah sebuah seni dalam menarik dan memelihara lebih banyak klien dengan cara membentuk persepsi publik secara aktif. (Montoya, 2006)
“Personal Branding is the art of attracting and keeping more clients by actively shaping public perception.” (Montoya, 2006)
3. Personal Branding adalah sesuatu tentang bagaimana mengambil kendali atas penilaian orang lain terhadap anda sebelum ada pertemuan langsung dengan anda. (Montoya & Vandehey, 2008)
“Personal Branding is about taking control of how other people perceive you before they come into direct contact with you.” (Montoya & Vandehey, 2008)
4. Kemampuan menggunakan atribut-atribut secara bebas yang menunjukkan kemampuan anda dalam mengatur harapan-harapan yang ingin orang lain terima dalam pertemuannya dengan anda. (Mobray, 2009)
“The ability to deliberately use attributes that demonstrate your capability to manage the expectations one will receive from an encounter with you.” (Mobray, 2009)
Dapat disimpulkan bahwa personal branding adalah suatu proses membentuk persepsi masyarakat terhadap aspek-aspek yang dimiliki oleh seseorang, diantaranya adalah kepribadian, kemampuan, atau nilai-nilai, dan bagaimana stimulus-stimulus ini menimbulkan persepsi positif dari masyarakat yang pada akhirnya dapat digunakan sebagai alat pemasaran.
B. Elemen Dalam Personal Branding
Dalam membangun personal branding tentunya diperlukan elemen-elemen utama, dimana elemen-elemen tersebut harus saling terintegrasi dan dibangun bersamaan. Personal Branding dapat dibagi menjadi tiga elemen utama, yakni (Montoya & Vandehey, 2008):1. You, atau dengan kata lain, seseorang itu sendiri. Seseorang dapat membentuk sebuah personal branding melalui sebuah polesan dan metode komunikasi yang disusun dengan baik. Dirancang untuk menyampaikan dua hal penting kepada target market, yaitu:
- Siapakah seseorang tersebut sebagai suatu pribadi?
- Spesialisasi apa yang seseorang itu lakukan?
Personal Brand adalah sebuah gambaran mengenai apa yang masyarakat pikirkan tentang seseorang. Hal tersebut mencerminkan nilai-nilai, kepribadian, keahlian dan kualitas yang membuat seseorang berbeda dengan yang lainnya.
2. Promise. Personal Brand adalah sebuah janji, sebuah tanggung-jawab untuk memenuhi harapan yang timbul pada masyarakat akibat dari personal brand itu sendiri.
3. Relationship. Sebuah personal branding yang baik akan mampu menciptakan suatu relasi yang baik dengan klien, semakin banyak atribut-atribut yang dapat diterima oleh klien dan semakin tingginya tingkat kekuasaan seseorang, menunjukkan semakin baiknya tingkat relasi yang ada pada personal branding tersebut.
C. Konsep Dalam Personal Branding (The Eight Laws of Personal Branding)
Delapan hal berikut adalah konsep utama yang menjadi acuan dalam membangun suatu personal branding seseorang. (Peter Montoya, 2002)1. Spesialisasi (The Law of Specialization)
Ciri khas dari sebuah Personal Brand yang hebat adalah ketepatan pada sebuah spesialisasi, terkonsentrasi hanya pada sebuah kekuatan, keahlian atau pencapaian tertentu. Spesialisasi dapat dilakukan pada satu atau beberapa cara, yakni:
- Ability – misalnya sebuah visi yang stratejik dan prinsip-prinsip awal yang baik.
- Behavior – misalnya keterampilan dalam memimpin, kedermawanan, atau kemampuan untuk mendengarkan.
- Lifestyle – misalnya hidup dalam kapal (tidak dirumah seperti kebanyakan orang), melakukan perjalanan jauh dengan sepeda.
- Mission – misalnya dengan melihat orang lain melebihi persepsi mereka sendiri
- Product – misalnya futurist yang menciptakan suatu tempat kerja yang menakjubkan.
- Profession – niche within niche – misalnya pelatih kepemimpinan yang juga seorang psychotherapist.
- Service – misalnya konsultan yang bekerja sebagai seorang non-executive director.
2. Kepemimpinan (The Law of Leadership)
Masyarakat membutuhkan sosok pemimpin yang dapat memutuskan sesuatu dalam suasana penuh ketidakpastian dan memberikan suatu arahan yang jelas untuk memenuhi kebutuhan mereka. Sebuah Personal Brand yang dilengkapi dengan kekuasaan dan kredibilitas sehingga mampu memposisikan seseorang sebagi pemimpin yang terbentuk dari kesempurnaan seseorang.
3. Kepribadian (The Law of Personality)
Sebuah Personal Brand yang hebat harus didasarkan pada sosok kepribadian yang apa adanya, dan hadir dengan segala ketidaksempurnaannya. Konsep ini menghapuskan beberapa tekanan yang ada pada konsep Kepemimpinan (The Law of Leadership), seseorang harus memiliki kepribadian yang baik, namun tidak harus menjadi sempurna.
4. Perbedaan (The Law of Distinctiveness)
Sebuah Personal Brand yang efektif perlu ditampilkan dengan cara yang berbeda dengan yang lainnya. Banyak ahli pemasaran membangun suatu merek dengan konsep yang sama dengan kebanyakan merek yang ada di pasar, dengan tujuan untuk menghindari konflik. Namun hal ini justru merupakan suatu kesalahan karena merek-merek mereka akan tetap tidak dikenal diantara sekian banyak merek yang ada di pasar.
5. The Law of Visibility
Untuk menjadi sukses, Personal Brand harus dapat dilihat secara konsisten terus-menerus, sampai Personal Brand seseorang dikenal. Maka visibility lebih penting dari kemampuan (ability)-nya. Untuk menjadi visible, seseorang perlu mempromosikan dirinya, memasarkan dirinya, menggunakan setiap kesempatan yang ditemui dan memiliki beberapa keberuntungan.
6. Kesatuan (The Law of Unity)
Kehidupan pribadi seseorang dibalik Personal Brand harus sejalan dengan etika moral dan sikap yang telah ditentukan dari merek tersebut. Kehidupan pribadi selayaknya menjadi cermin dari sebuah citra yang ingin ditanamkan dalam Personal Brand.
7. Keteguhan (The Law of Persistence)
Setiap Personal Brand membutuhkan waktu untuk tumbuh, dan selama proses tersebut berjalan, adalah penting untuk selalu memperhatikan setiap tahapan dan trend. Dapat pula dimodifikasikan dengan iklan atau public relation. Seseorang harus tetap teguh pada Personal Brand awal yang telah dibentuk, tanpa pernah ragu-ragu dan berniat merubahnya.
8. Nama baik (The Law of Goodwill)
Sebuah Personal Brand akan memberikan hasil yang lebih baik dan bertahan lebih lama, jika seseorang dibelakngnya dipersepsikan dengan cara yang positif. Seseorang tersebut harus diasosiasikan dengan sebuah nilai atau ide yang diakui secara umum positif dan bermanfaat.
Karakteristik Personal Branding (Khas, Relevan, dan Konsisten)
Pembentukan suatu Personal Branding adalah layaknya seperti cara kerja merek bisnis. Dengan perlakuan yang sama itu maka perlu dipahami bagaimana cara kerja dari suatu merek bisnis. Prinsip dan ide-ide yang dikembangkan selama bertahun-tahun di dalam bisnis dikembangkan dan disesuaikan untuk membangun sebuah Personal Branding.
Personal branding merupakan persepsi yang tertanam dan terpelihara dalam benak orang lain, maka yang menjadi inti persoalannya adalah bagaimana orang lain memandang seseorang tersebut pada sisi yang positif dan tertarik untuk menggunakan jasanya. Terdapat tiga komponen utama yang tergabung menjadi satu, yang menentukan kekuatan dari suatu personal branding (McNally & Speak, 2004).
Merek yang kuat adalah:
1. Merek yang Khas
yakni merek yang mewakili sesuatu. Merek tersebut memiliki suatu sudut pandang. Disini merek harus memiliki ciri yang berbeda dari yang lainnya melalui keunikan yang dimiliki.
2. Merek yang Relevan
Apa yang diwakili oleh merek tersebut terkait dengan apa yang dianggap penting oleh orang lain. Relevansi ini terkait dengan objek atau target dari konsumen yang dibidik, karena jika tidak sesuai maka persepsi positif tidak akan timbul dan terkadang jika sudah mengganggu malah akan timbul persepsi negatif.
3. Merek yang Konsisten
Orang menjadi yakin di dalam suatu hubungan berdasarkan kepada perilaku konsisten yang mereka rasakan atau mereka amati. Seperti halnya perlakuan pada produk, image positif yang telah terbentuk pada konsumen haruslah konsisten, karena pada personal branding yang lebih terkait pada jasa, hubungan atau relasi konsumen sangat kental sehingga jika sampai image dari seseorang berubah maka dapat merubah persepsi dari masyarakat yang bukan tidak mungkin akan menjadikan persepsi yang negatif.
Ketika tindakan-tindakan seseorang bersifat khas, relevan, dan konsisten, maka masyarakat akan mulai memandang personal brand. Seseorang yang menciptakan dan memelihara hubungan yang bersifat emosional tersebut dengan memperlihatkan sikap yang khas, relevan, dan konsisten.
Fungsi dan Tujuan Personal Branding :
- Memperkenalkan dan mempertajam citra diri seseorang
- Memudahkan orang lain untuk mengingat siapa kita
- Memudahkan dalam menentukan pilihan
- Memfokuskan diri pada apa yang ingin dicapai
Komponen penting dalam Personal Branding :
1. Komponen Utama :
- Value (Nilai Unggul) – Pada komponen ini biasanya banyak orang yang merasa kesulitan untuk menemukan nilai unggulnya dari segala yang diminatinya dikarenakan orang tersebut kurang banyak berlatih dalam memaksimalkan nilai unggul mereka sehingga mereka merasa ragu dalam mencapai komponen ini. Dan ada juga Orang yang secara alami sadar dengan value mereka, orang tersebut sudah bisa menentukan value mereka dalam memunculkan personal branding mereka. Cara yang sederhana untuk memunculkan value kamu adalah dengan berlatih secara konsisten dalam memaksimalkan potensi diri. Bagi kamu yang kesulitan menemukan value yang ada di diri kamu, cara yang termudah untuk kamu lakukan adalah dengan berkonsultasi dengan mentor yang tepat dalam memaksimalkan Personal Branding kamu.
- Skill (Keterampilan) – Setiap orang mempunyai ketrampilan, kemampuan dan kelebihan. Cara terpenting untuk mengembangkan Skill adalah dengan fokus pada kelebihan kamu, bukan pada kekurangan kamu.
- Behaviour (Tingkah laku) – Tingkah laku akan mendukung semua aspek yang akan memunculkan kamu seperti apa. Jadi apabila tingkah laku yang kamu kembangkan dengan cara positif maka hasilnya pun akan positif begitu sebaliknya.
2. Komponen Pendukung :
- Appereance (Penampilan diri) – Penampilan akan menunjukan akan mempresentasikan diri kamu, apakah kamu seorang yang rapih, sederhana, eksekusif dan seterusnya.
- Aniqueness (Keunikan pada diri sendiri) – Keunikan pada diri kamu sendiri yang tidak dimiliki orang lain.
- Authentic (Keaslian pada diri sendiri) – Otentik dan tidak dibuat-buat sebagai identitas original kamu yang khas.
Macam-macam Personal Branding
1. Alami (natural)
Yaitu seseorang yang dengan alami sudah melakukan personal branding tanpa disadarinya.
2. Buatan (by design)
Yaitu seseorang yang dengan sengaja menciptakan personal brandingnya untuk mencapai hal tertentu.
Personal Branding Tentang Diri Saya Sendiri
Perkenalkan nama saya Wanda Sulaiman, Teman-teman biasa memanggil saya sul. Saya lahir di kota Palembang pada tanggal 4 Mei 1996. Saya anak keiga dari lima bersaudara. Ayah dan ibu saya seorang pedagang, dan adik saya seorang pelajar yang sedang duduk di bangku SMP, saya dan adik saya berselisih 7 tahun. Agama saya adalah Islam begitu juga dengan orang tua dan saudara saya. Saya memiliki golongan darah O. Tinggi badan saya 180 cm dan berat badan saya 65 kg. Saya memiliki rambut hitam yang bergelombang. Warna coklat adalah warna kesukaan saya. Salah satu tempat kesukaan saya adalah gunung. Rasanya bila memandang lautan awan yang luas serta keheningan yang damai, suasana hati saya menjadi tenang dan segala pikiran berat yang sedang dirasakan bisa berkurang.
Mengenai kepribadian saya, saya memiliki sifat yang periang, ramah, dan baik hati karena saya senang membantu teman dan senang bergaul. Saya juga tipe orang yang mau bekerja keras dalam setiap pekerjaan yang sedang saya jalani agar pekerjaan tersebut bisa menghasilkan sesuatu yang maksimal. Namun, saya juga memiliki beberapa sifat yang buruk. Saya manja dan masih seringkali keras kepala. Sampai sekarang, saya berusaha mengurangi sifat-sifat buruk itu dengan berusaha belajar mandiri.
Saya memiliki hobi photografi dan movie maker. Penyanyi favorit saya adalah Taylor Swift. Saya memiliki cita-cita menjadi seorang Floor Director di Stasiun Televisi. Saya bertekad menyelesaikan kuliah saya di jurusan Ilmu Komunikasi STISIPOL Candradimuka. Tentunya dibutuhkan usaha yang keras dan tekad yang kuat untuk mewujudkan cita-cita dan pendidikan saya saat ini. Dan saya akan berusaha giat belajar untuk mencapainya. Harapan saya bisa membahagiakan kedua orang tua saya yang telah susah payah membesarkan dan mendidik saya. Mereka selalu memberikan semangat, saran, nasihat dan dukungan kepada saya baik diwaktu senang maupun sedih.
Demikianlah ulasan singkat mengenai Personal Branding tentang Diri Saya Sendiri. Semoga dapat menambah wawasan kita mengenai Personal Branding dalam kehidupan sehari-hari. Sekian dan terima kasih.
Komentar
Posting Komentar