Dasar Dasar Publik Relation (PR)

Apa itu dasar-dasar Public Relation?

Hasil gambar untuk public relation





Public Relation adalah suatu usaha yang sengaja dilakukan, direncanakan secara berkesinambungan untuk menciptakan saling pengertian antara sebuah lembaga/institusi dengan masyarakat. Humas (PR) adalah sebuah seni sekaligus ilmu sosial dalam menganalisa kecenderungan, meramalkan konsekuensinya, memberikan pengarahan kepada pimpinan institusi/lembaga dan melaksanakan program-program terencana yang dapat memenuhi kepentingan baik institusi maupun lembaga tersebut maupun masyarakat yang terkait.

Public Relations (PR) merupakan fungsi manajemen untuk mencapai target tertentu yang sebelumnya harus mempunyai program kerja yang jelas dan rinci, mencari fakta, merencanakan, mengkomunikasikan, hingga mengevaluasi hasil-hasil apa yang telah dicapainya.

Public relation atau hubungan masyarakat masih merupakan bidang baru terutama di Indonesia. Lahirnya public relations seperti yang dipraktekan sekarang ialah karena adanya kemajuan-kemajuan dalam berbagai macam bidang itu. Kemajuan yang sekaligus merupakan juga kekuatan-kekuatan dalam masyarakat, memisahkan manusia kedalam berbagai kelompok atau golongan, yang masing-masing mempunyai tujuan sendiri dan berusaha untuk mencapai tujuan itu dengan sebaik-baiknya.

       Berdasarkan hal-hal tersebut, maka untuk menciptakan kerja sama, public relations merupaka suatu kebutuhan dalam masyarakat dewasa ini, dimana orang-orangnya bergerak diberbagai bidang, misalnya dalam bidang industri, perusahaan, pendidikan, pemerintahan, kerokhanian, social ekonomi, politik perburuan dan sebagainya.

Banyak orang tidak percaya dan sulit mempercayai bahwa humas bermanfaat bagi organisasi atau lembaganya, anggapan itu dikarenakan kesalahan penerapan humas itu sendiri, penerapan humas terkadang cenderung tidak terintegrasi dengan bagian yang lain, dan tidak terencana dengan baik , padahal humas tidak beda dengan fungsi manajemen yang lainnya, yang memerlukan perencanaan, pengorganisasian, aksi dan evaluasi, dalam arti kerja humas haruslah terencana dengan baik, dan dirumuskan tujuannya serta ditentukan tingkat keberhasilannya.

Pendekatan public relations memang tidak harus dilihat semata-mata sebagai aparat kelembagaan, seperti dalam wujud Bagian Humas atau Biro Humas. Yang utama, memang, penerapannya sebagai metode komunikasi oleh tiap karyawannya. Mengingat diperlukan waktu panjang untuk mengusahakan tiap karyawan mampu menerapkan public relations sebagai metode komunikasi dalam kehidupan dan kegiatan sehari-harinya, hadirnya public relations sebagai lembaga di lingkungan pemerintah kabupaten dan kota masih diperlukan.

Selain dua pendekatan itu, masih dimungkinkan pendekatan ketiga yakni peran humas dirangkap top manager atau perangkat pemerintah lain. Kemungkinan lainnya, pemerintah mempekerjakan konsultan jasa di bidang public relations yang berada di luar struktur pemerintahan, terus-menerus atau secara insidental.

Dalam era ini humas sebagai salah satu fungsi manajemen dalam lingkungan pemerintah kabupaten atau kota perlu tetap dipertahankan bahkan harus ditingkatkan perannya. Peningkatan perannya dengan jalan memperbarui dan menyesuaikan konsep humas pemerintah yang selama ini kita kenal, dan menerapkan konsep public relations dalam manajemen modern selaras tuntutan dan tantangan era Orde Reformasi, era Masyarakat Informasi dan era Otonomi Daerah.

Sejarah Public Relation


Hasil gambar untuk public relation

Dalam sejarahnya istilah Public Relations sebagai sebuah teknik menguat dengan adanya aktivitas yang dilakukan oleh pelopor Ivy Ledbetter Lee yang tahun 1906 berhasil menanggulangi kelumpuhan industri batu bara di Amerika Serikat dengan sukes. Atas upayanya ini ia diangkat menjadi The Father of Public Relations. Selain itu ada juga salah satu yang disebut sebagai The Father of Public Relations  yaitu Edward Louis James Bernays, tahun 1891-1995. dia adalah orang pertama yang menyakinkan bahwa Public Relations merupakan urusan eksekutif dan membuat puluhan buku tentang Public Relations, membuat konsep-konsep PR modern yang diikuti sampai sekarang.

Perkembangan PR sebenarnya bisa dikaitkan dengan keberadaan manusia. Unsur-unsur memberi informasi kepada masyarakat, membujuk masyarakat, dan mengintegrasikan masyarakat, adalah landasan bagi masyarakat. Menurut Gruning dan Hunts ada 4 periode perkembangan PR secara kontemporer diantaranya adalah zaman publisitas, zaman informasi, zaman advokasi, dan zaman hubungan. Terus bagaimana perkembangan Humas di Indonesia? Ternyata perkembangan Humas di Indonesia juga memilik 4 periode. Periode Pertama pada tahun 1962, pada periode ini secara resmi pembentukan HUMAS di Indonesia lahir melalui Presidium Kabinet PM Juanda, yang menginstruksikan agar setiap instansi pemerintah harus membentuk bagian/divisi HUMAS.

Periode Kedua pada tahun 1967-1971, Pada periode ini terbentuklah Badan Koordinasi Kehumasan (Bakohumas). Tata kerja badan ini antara lain ikut serta dalam berbagai kegiatan pemerintah dalam pembangunan, khususnya di bidang penerangan dan kehumasan, serta melakukan pembinaan dan pengembangan profesi kehumasan. Kemudian periode ketiga pada tahun 1972- 1993, Pembentukan PERHUMAS (Perhimpunan Hubungan Masyarakat) pada tahun 1972 merupakan sebagai usaha untuk meningkatkan profesionalisme para praktisi humas di Indonesia. Dan terkahir periode keempat pada tahun 1995 – sekarang. Pembentukan APPRI (Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia) pada bulan April 1987 merupakan salah satu tonggak penting dalam perkembangan praktek humas di Indonesia.

Unsur-unsur Definisi Public Relation

  1. Melaksanakan program terencana dan berkelanjutan sebagai bagian dari manajemen
  2. Menangani hubungan antara organisasi dan masyarakatnya.
  3. Memantau kesadaran, pendapat, sikap dan perilaku di dalam dan di luar organisasi.
  4. Menganalisa dampak kebijaksanaan, prosedur dan tindakan terhadap masyarakat.
  5. Menyesuaikan kebijaksanaan, prosedur dan tindakan yang diketahui bertentangan dengan kepentingan masyarakat dan kelangsungngan hidup organisasi.
  6. Memberi anjuran kepada manajemen perihal pembentukan kebijaksanaan, prosedur dan tindakan baru yang saling menguntungkan terhadap organisasi dan masyarakatnya.
  7. Membentuk dan mengelola komunikasi dua arah antara organisasi dan masyarakatnya.
  8. Menghasilkan perubahan khusus dalam hal kesadaran, pendapat, sikap dan perilaku di dalam dan di luar organisasi.
  9. Menghasilkan hubungan yang baru &/ terpelihara antara organisasi dan masyarakatnya.

Tujuan Public Relation

Tujuan utama dari public relation adalah mempengaruhi perilaku orang secara individu maupun kelompok saat saling berhubungan, melalui dialog dengan semua golongan, dimana persepsi, sikap dan opininya penting terhadap suatu kesuksesan sebuah perusahaan (Davis, 2003).
Menurut Rosady Ruslan (2001, p.246) tujuan public relation adalah sebagai berikut:
  • Menumbuhkembangkan citra perusahaan yang positif untuk publik eksternal atau masyarakat dan konsumen.
  • Mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dengan perusahaan.
  • Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan public relation.
  • Efektif dalam membangun pengenalan merek dan pengetahuan merek.
  • Mendukung bauran pemasaran.
Jefkins (2003, P.54) mendefinisikan dari sekian banyak hal yang bisa dijadikan tujuan Public Relation sebuah perusahaan, beberapa diantaranya yang pokok adalah sebagai berikut:
  • Untuk mengubah citra umum di mata masyarakat sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan.
  • Untuk meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai.
  • Untuk menyebarluaskan suatu cerita sukses yang telah dicapai oleh perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan.
  • Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta membuka pangsa pasar baru.
  • Untuk mempersiapkan dan mengkondisikan masyarakat bursa saham atas rencana perusahaan untuk menerbitkan saham baru atau saham tambahan.
  • Untuk memperbaiki hubungan antar perusahaan itu dengan masyarakatnya, sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah paham di kalangan masyarakat terhadap niat baik perusahaan.
  • Untuk mendidik konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan.
  • Untuk meyakinkan masyarakat bahwa perusahaan mampu bertahan atau bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis.
  • Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan dalam menghadapi resiko pengambilalihan oleh pihak lain.
  • Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru.
  • Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para pimpinan perusahaan organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari.
  • Untuk mendukung keterlibatan suatu perusahaan sebagai sponsor dari suatu acara.
  • Untuk memastikan bahwa para politisi benar-benar memahami kegiatan-kegiatan atau produk perusahaan yang positif, agar perusahaan yang bersangkutan terhindar dari peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemerintah yang merugikan.
  • Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan perusahaan, agar masyarakat luas mengetahui betapa perusahaan itu mengutamakan kualitas dalam berbagai hal.
Secara keseluruhan tujuan dari Public Relation adalah untuk menciptakan citra baik perusahaan sehingga dapat menghasilkan kesetiaan publik terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan (Mulyana, 2007). Selain itu public relation bertujuan untuk menciptakan, membina dan memelihara sikap budi yang menyenangkan bagi lembaga atau organisasi di satu pihak dan dengan publik di lain pihak dengan komunikasi yang harmonis dan timbal balik (Maria, 2002).

Fungsi Public Relation

Menurut Cutlip Center & Canfield, Fungsi Public Relation terbagi menjadi 5, yaitu:
  1. Menunjang aktifitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama.
  2. Membina hubg yang harmonis antara badan dg publiknya.
  3. Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap organisasi.
  4. Melayani keinginan publik dan memberikan sumbang saran kpd pimpinan manajemen
  5. Menciptakan komunikasi dua arah dan mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari organisasi ke publiknya.

Sedangkan menurut Maria (2002, P.31), “Public relation merupakan satu bagian dari satu nafas yang sama dalam organisasi tersebut, dan harus memberi identitas organisasinya dengan tepat dan benar serta mampu mengkomunikasikannya sehingga publik menaruh kepercayaan dan mempunyai pengertian yang jelas dan benar terhadap organisasi tersebut”. Hal ini sekedar memberikan gambaran tentang fungsi public relation yaitu:
  1. Kegiatan yang bertujuan memperoleh itikad baik, kepercayaan, saling adanya pengertian dan citra yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya.
  2. Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak.
  3. Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik, sesuai harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi atau perusahaan. Sangat penting bagaimana organisasi memiliki warna, budaya, citra, suasana, yang kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat, dan produktivitas bisa dicapai secara optimal.
  4. Usaha menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya, sekaligus menciptakan opini publik sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.
Dapat disimpulkan bahwa public relation lebih berorientasi kepada pihak perusahaan untuk membangun citra positif perusahaan, dan hasil yang lebih baik dari sebelumnya karena mendapatkan opini dan kritik dari konsumen. Tetapi jika fungsi public relation yang dilaksanakan dengan baik benar-benar merupakan alat yang ampuh untuk memperbaiki, mengembangkan peraturan, budaya organisasi, atau perusahaan, dan suasana kerja yang kondusif, serta peka terhadap karyawan, maka diperlukan pendekatan khusus dan motivasi
dalam meningkatkan kinerjanya. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa fungsi public relation adalah memelihara, mengembangtumbuhkan, mempertahankan adanya komunikasi timbal balik yang diperlukan dalam menangani, mengatasi masalah yang muncul, atau meminimalkan munculnya masalah (Black, 2002).

Sifat Public Relation


  1. PR sebagai fungsi manajemen
  2. PR sebagai Komunikasi
  3. PR sebagai alat mempengaruhi Opini Public

Public Relation Dalam Organisasi

Terbagi menjadi 2 perspektif yaitu:

  1. Art of Communication
  2. State of being

Public Relation Sebagai Ciri Organisasi Modern

Peran Public Relation dalam suatu Organisasi, ialah:
  1. Memonitor public opini
  2. Input kebijakan
  3. Mengkomunikasikan kebijakan
  4. Menfasilitasi perubahan organisasi

Public Relation Dalam Komunikasi


Suatu proses yang mencakup suatu pertukaran makn, pandangan dan gagasan di antara di antara suatu bisnis atau organisasi nirlapa dengan publik-publiknya untuk mencapai saling pengertian. Komunikasi Public Relation terbagi menjadi 3, yaitu:
  1. Komunikasi harus melibatkan dua orang atau lebih.
  2. Komunikasi merupakan pertukaran informasi yang bersifat dua arah.
  3. Mengandung pemahaman.
Komunikasi baru dikatakan efektif jika suatu gagasan dapat berpindah dari benak seseorang ke benak orang lain.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Table Manner di Hotel Harper Palembang

Review Buku “Public Relations Writing, oleh Rachmat Kriyantono”.